Trenggalek Evaluasi Pendidikan Dasar: Puluhan SD Negeri Kekurangan Murid Baru

 


Trenggalek, 15 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Trenggalek sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi puluhan Sekolah Dasar negeri yang mengalami kekurangan siswa baru. Tercatat sekitar 23 SD Negeri menerima kurang dari 10 siswa baru tahun ini, bahkan ada sekolah yang tidak mendapat satupun pendaftar.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Trenggalek, Agoes Setiyono, menyatakan bahwa fenomena ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya jumlah lulusan dari Taman Kanak‑Kanak (TK). Meski demikian, pihak Dinas memastikan proses pembelajaran di SD‑SD tersebut tetap berjalan baik, tanpa mengurangi kualitas layanan kepada siswa.

Bagi sekolah yang hanya memiliki satu siswa, sistem pembelajaran tetap dilaksanakan secara individual penuh, agar setiap anak tetap mendapatkan pendidikan sesuai standar.

Meskipun evaluasi tengah dilakukan, saat ini belum ada rencana penggabungan sekolah (regrouping). Langkah ini diambil karena banyak SD berada di daerah perbukitan dan pelosok, sehingga penggabungan dinilai dapat mempersulit akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah terpencil.

Agoes menambahkan bahwa selain faktor geografis, kualitas pendidikan juga menjadi perhatian utama. Menurutnya, sekolah swasta yang menawarkan fasilitas dan metode lebih menarik menyebabkan beberapa orang tua memilih alternatif tersebut ketimbang menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri di dekat rumah.

Persoalan ini pun menarik perhatian anggota Dewan Pendidikan Trenggalek. Mereka mencatat tiga faktor utama penyebab rendahnya minat siswa terhadap SD Negeri:

  1. Keterbatasan akses geografis dan kondisi ekonomi orang tua

  2. Variasi kualitas tenaga pengajar dan fasilitas sekolah

  3. Metode pembelajaran yang masih konvensional dan kurang inovatif

Menurut Dewan Pendidikan, agar sekolah negeri tetap kompetitif, perlu ada peningkatan kualitas guru, fasilitas pendukung, serta inovasi metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan abad 21.

Dengan kondisi ini, Dinas Pendidikan berencana menyusun strategi jangka menengah-panjang, termasuk peningkatan sarana fasilitas, program pelatihan guru, dan kampanye literasi pendidikan dasar. Semua bertujuan agar SD Negeri kembali menjadi pilihan utama masyarakat.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال